Mengenal siapa Bunda Maria
Seringkali kita diajukan pertanyaan tentang Maria, khususnya peranan Maria dalam Gereja. Siapa itu Maria? Mengapa disebut ibu Yesus? Mengapa disebut Bunda Allah? Atau mengapa disebut Perawan? Dikandung tanpa noda dan diangkat ke Surga? Ada lagi beberapa pertanyaan: Kepada siapakah kita harus berdoa; kepada Bunda Maria atau kepada Yesus atau kepada Allah? Siapakah pengantara itu?Maria atau Yesus? Semua pertanyaan ini bisa membingungkan kita seandainya kita tidak pernah mengenal sosok Maria yang sebenarnya dan peranannya dalam Gereja.
Mengapa Maria disebut Bunda Allah:
Kita harus paham kata Bunda Allah dalam arti bahwa: Maria adalah Bunda/ibu Yesus yang adalah Putra Allah. Jadi Maria bukan Bunda dari Allah Bapa tetapi Bunda dari Yesus dimana keallahan Bapa tampak dalam diri Yesus. Ini adalah kebenaran iman Gereja.
Mengapa Maria disebut Perawan:
Keperawanan Maria tidak langsung berhubungan dengan panggilannnya sebagai Bunda Allah, tetapi dengan imannya. Dengan iman dan ketaatannya Maria melahirkan Putra Allah tanpa mengenal seorang pria, tetapi karena kekuatan Roh Kudus. Keperawanan Maria berhubungan dengan keibuannya.
Mengapa Maria terkandung tanpa noda:
Sejak dikandung Maria tidak berdosa atau tidak tercemar oleh dosa Adam dan Hawa. Maka sejak kandungan ibunya Maria sudah menjadi kekasih Allah.
Mengapa Maria diangkat ke Surga:
Maria diangkat ke Surga dengan badan dan jiwanya. Ini adalah pengakuan iman Gereja. Semua manusia lain terkena oleh hukuman dunia yaitu kehancuran dan menunggu kebangkitan akhir zaman, namun bagi Maria, dia sudah dibangkitkan Allah bersama Yesus putranya.
Kepada siapakah kita berdoa dan siapakah yang mengabulkan doa kita?
Kadang kita bingung kepada siapa kita berdoa dan siapa yang mengabulkannya. Yang jelas kita semua berdoa kepada Allah dan semuanya tertuju kepada Allah. Semua doa dan permohonan kita dan seluruh Gereja khususnya dalam perayaan liturgi Ekaristi tertuju kepada Allah. Bagaimana dengan Yesus? Yesus adalah pengantara kita kepada Allah dan Dia yang menyampaikan semua doa kita kepada Allah, BapaNya. Kita tahu bahwa semua doa dalam Misa diakhiri dengan kalimat: “….dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.” Yesus sendiri juga mengegaskan: “Jika kamu berdoa, berdoalah kepada Bapamu yang tersembunyi, maka Dia yang tersembunyi akan memberikannya kepadamu.” Dan yang paling jelas adalah dalam Doa Bapa Kami. Di situ Yesus meminta kita untuk berdoa kepada Bapa di Surga.
Siapa yang mengabulkan doa-doa kita?
Karena kita berdoa kepada Allah, maka yang mengabulkan doa kita adalah Allah sendiri melalui pengantaraan Kristus PutraNya.
Bagaimana dengan Yesus?
Yesus adalah satu-satunya pengantara kita kepada Allah. Yesus menyebut Allah sebagai Abba,(Bapa tercinta, Mrk. 14:36) yang melambangkan kedekatan yang mesrah. Jadi kita berdoa di dalam dan melalui Yesus kepada Allah. Jadi kita tetap berdoa kepada Allah melalui Yesus.
Bagaimana dengan Maria?
Jelas bahwa kita tidak berdoa kepada Maria dan bukan Maria yang mengabulkan doa-doa kita. Maria justru berdoa bersama kita melalui Yesus kepada Allah. Kepada Maria kita hanya menghormati dan mengaguminya dan itu terbukti dalam doa Salam Maria. Dalam doa Salam Maria kita tidak meminta Maria untuk mengabulkan doa-doa kita tetapi menghormatinya sebagai wanita yang penuh rahmat dan diberkati Allah. Ketika kita berdoa rosario, novena atau doa-doa yang sifatnya dovosional, kita tidak berdoa kepada Maria dan memintanya untuk mengabulkan doa atau permohonan kita, melainkan kita bersama Maria memohon kepada Allah melalui Yesus Kristus agar kita diberikan apayang kita minta. Dalam Injil pada perkawinan di Kana, Maria tidak mengabulkan permintaan tuan pesta yang kehabisan anggur, tetapi Maria meminta kepada Yesus dan Yesus sendiri menengada ke langit berdoa kepada BapaNya yang di Surga. Pada saat penggandaan roti dan saat di Taman Getzemani, Yesus berdoa kepada Allah. Jadi jelaslah bagi kita, bahwa kita semua berdoa kepada Allah Bapa di Surga, termasuk Yesus dan Maria.
sumber: bundamariahatitersuci.wordpress.com
