Archive for Desember 2016

Hidup manusia dimulai dengan kelahiran. Di zaman yang modern ini, pada umumnya bayi-bayi lahir dengan keadaan yang serba berkecukupan, bahkan berkelimpahan.  Mereka lahir di dalam rumah mewah, atau dalam rumah sakit yang elit, lengkap dengan peralatan medis yang mutakhir.  Mereka tidak mengenal arti sebuah penderitaan dalam keadaan miskin dan papa. Bagaimana dengan bayi-bayi yang lahir dalam keadaan miskin dan dalam keadaan tersingkir? Bayi-bayi yang lahir produk perbuatan tak terpuji orang tuanya? Bayi yang dibuang atau bayi yang diletakkan begitu saja di depan pintu panti asuhan bayi dan anak Pondok si Boncel? Bayi-bayi yang lahir di kolong jembatan, bayi-bayi yang lahir di semrawutnya kampung yang kumuh dan kotor? Bahkan lebih telak lagi, bayi yang diabortus karena orang tuanya, entah ibu atau ayahnya atau keduanya tak mau bertanggung jawab? Mari kita kembali merenungkan makna Natal dalam hidup kita.

Dalam kisah kelahiran Tuhan Yesus di dalam dunia ini (lh. Luk 2: 1-14)1, kedua orang tuanya tak mendapat sedikitpun penginapan. Terpaksa pasutri muda Maria dan Yosef menumpang di sebuah kandang hewan. Betul, sebuah tempat bagi binatang yang kotor, bau, lembab, dan tentunya tak terurus dengan baik. Yesus lahir di tempat itu, dan bayi Yesus dibungkus dengan kain lampin, dan Ia dibaringkan di dalam palungan (bdk. Luk 2: 4-7).  Bagaimana mungkin seorang Raja dan Tuhan Penyelamat manusia lahir dalam palungan? Ini suatu tanda yang jelas, bahwa Allah mau solider dengan kehidupan manusia. Yesus menghadirkan Allah yang berbelas kasihan kepada orang yang miskin, papa, tertindas, teraniaya, terlupakan, bahkan ditolak sama sekali oleh masyarakat. Gereja menyadarkan kita bahwa peristiwa Natal adalah anugerah Allah yang terbesar dalam hidup kita. Allah Bapa yang penuh belas kasihan menampakkan diri-Nya dalam rupa bayi Yesus yang kecil nan mungil yang dilahirkan oleh Perawan Maria dalam kuasa Roh Kudus.

Santo Yohanes Rasul merenungkan peristiwa ini secara mendalam, Kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita yaitu bahwa Allah telah mengutus anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya (1 Yoh 4:91). Kemudian rasul agung ini menyatakan, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16). Santo Gregorius dari Nisa menuliskan ajarannya kepada kita: Kodrat kita yang sakit membutuhkan dokter, manusia yang jatuh membutuhkan orang yang mengangkatnya kembali, yang kehilangan kehidupan membutuhkan seorang yang memberi hidup, yang kehilangan hubungan yang baik membutuhkan seorang yang membawanya kembali kepada yang baik, yang tinggal dalam kegelapan merindukan kedatangan sinar, yang tertawan merindukan seorang penyelamat, yang terbelenggu seorang pelepas, yang tertekan di bawah kuk perhambaan memerlukan seorang pembebas. Bukankah itu hal-hal yang cukup berarti dan penting untuk menggerakkan Allah, sehingga Ia turun bagaikan seorang dokter yang mengunjungi kodrat manusiawi, setelah umat manusia terjerat dalam situasi yang sangat menyedihkan dan memprihatinkan. Itulah sebabnya, berita kelahiran Yesus Kristus, Sang Juruselamat diwartakan kepada para gembala yang menjaga kawanan ternaknya di padang pada waktu malam. Nampaknya, para gembala itu resah, galau, dan mereka ketakutan. Sebab, tiba-tiba muncul di hadapan mereka, Utusan Allah yang menyampaikan nuansa sukacita surgawi tak terperikan, Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud (Luk 2: 10-11).

Di tengah-tengah suasana yang bingung itu, para gembala bersukacita dalam Tuhan, karena Allah telah menggenapkan janji-Nya untuk mengutus seorang Penyelamat dan Penebus dari perbudakan dosa dan maut. Kendati, anugerah keselamatan Allah dalam kelahiran Yesus Kristus ditujukan kepada semua manusia, tetapi Tuhan menyatakan kepada orang yang kecil, sederhana, polos dan bersahaja. Mengapa? Sebab, hanya orang yang bersemangat kecil, rendah hati dan bersahaja yang mampu menangkap kehadiran dan kuasa Tuhan. Mereka tiada lagi melekat pada harta, jabatan, apalagi kuasa. Mereka tak memilikinya. Itulah yang menyebabkan mereka mampu mengalami kehadiran Allah yang menguatkan dan menghibur kita. Bukankah Allah mengangkat yang hina dina dan yang berkuasa diturunkan dari tahta-Nya?

Sungguh, Allah mengasihi jiwa-jiwa yang rendah hati dan Ia tidak berkenan kepada mereka yang sombong dan bertegar dalam dosa dan kejahatan. Seperti para malaikat surgawi yang memuji dan memuliakan Allah, Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya (Luk 2: 14), maka kita harus memuji Allah dan memuliakan-Nya atas karya agungnya bagi kita. Sebab, Allah telah mengaruniakan damai sejahtera bagi kita. Damai yang bukan buatan manusia dan bukan berasal dari dunia. Tetapi Damai sejahtera yang berasal dari atas, dari surga, dari Allah. Damai sejati hanya dapat dialami oleh semua orang yang rela untuk mengenal Yesus dan mengambil bagian dalam sengsara dan kebangkitan-Nya. Tanpa itu semua, segala akan sia-sia dan kita masih berada dalam kegelapan tanpa akhir. Pada masa Natal ini, mari kita mengarahkan pandangan kita kepada Allah yang memberikan anugerah besar kepada kita.

Kelahiran Yesus Kristus menghadirkan kuasa Allah yang menyapa umat-Nya. Allah membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan belenggu maut. Hanya satu hal yang perlu kita lakukan, kita harus percaya dan masuk dalam kehidupan Yesus. Kita harus berani mengikuti Yesus Kristus, dalam suka dan duka, dalam untung dan rugi. Apapun status dan pilihan hidup kita, kita hanya mengandalkan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Penyelamat kita. Semoga Damai Natal memberikan sukacita yang penuh dan kegembiraan yang besar bagi kita. Amin.


sumber: www.airhidup.com

Makna Natal Bagi Hidup Kita

Posted by : Unknown
Minggu, 25 Desember 2016
0 Comments
Pendidikan matematika mungkin sudah tidak asing lagi kita dengar dalam kehidupan kita. Dimana dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Lanjutan pendidikan matematika selalu dipelajari di sekolah. Tidak hanya itu, pada kehidupan sehari-hari pun secara tidak langsung kita telah mempelajari matematika.

 Contoh dalam kehidupan sehari-hari yaitu jual beli yang sering kita lakukan entah itu di pasar, toko, supermarket bahkan di Mall-mall. Itu hanyalah salah satu contoh pembelajaran matematika dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak lagi contoh-contoh yang lainnya. Mungkin sampai sekarang ada yang masih kurang mengerti apa sih matematika itu? Seberapa pentingnya sih pembelajaran matematika buat kita? Matematika itu sendiri berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Istilah ”matematika” (dari yunani: mathematikos ialah ilmu pasti, dari kata mathema atau mathesis yang berarti ajaran, pengetahuan, atau ilmu pengetahuan).

 Pengertian matematika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh tim penyusun kamus Pusat Pembinaan dan Perkembangan Bahasa disebutkan bahwa Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Russefendi (1997 : 73-74) menyatakan “Matematika adalah ilmu deduktif, bahasa seni, ratunya ilmu, ilmu tentang struktur yang terorganisasikan dan ilmu tentang pola dan hubungannya”. Menurut Johnson danMyklebust (1967 : 244), matematika adalah simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspreksikan hubungan kuantitatif dan keruangan yaitu menunjukkan kemampuan startegi dalam merumuskan, menafsirkan dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah, sedangkan fungsi teoritisnya untuk memudahkan berpikir. Dalam hal ini menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari mengkomunikasikan gagasan dengan symbol table grafik atau diagram untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

Masih banyak sekali tokoh-tokoh yang mendefinisikan tentang definisi matematika selain yang di jabarkan disini akan tetapi sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat diantara para matematikawan tentang definisi matematika. Pada masa lalu dan mungkin sampai sekarang, tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa matematika dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan seseorang. Menurut mereka, jika seorang siswa berhasil mempelajari matematika dengan baik maka ia di prediksiakan berhasil juga mempelajari mata pelajaran lain. Begitu juga sebaliknya, seorang anak yang kesulitan mempelajari matematika akan kesulitan juga mempelajari mata pelajaran lain. Pendidikan matematika di Indonesia, belum pernah memberikan hal yang menggembirakan baik untuk skala nasional mau pun internasional. Indonesia masih jauh tertinggal oleh negara-negara lain walaupun di kancah Internasional secara individu siswa di Indonesia ada yang berprestasi namun hal itu bukan merupakan potret dari pendidikan di Indonesia.

Para guru matematika di Indonesia berharap agar mata pelajaran matematika dapat lebih baik lagi.Kejadian yang sering kita temui di dunia pendidikan yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematikasangat rendah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keaktifan siswa di dalam proses belajar mengajar dan kurangnya keterampilan guru dalam memberikan materi pembelajaran. Sekarang sudah bukan zamannya lagi pelajaran matematika menjadi pelajaran yang menakutkan bagi siswa di sekolah. Selama ini matematika dianggap sebagai ilmu yang abstrak dan kurang mengasyikan, hanya berisi rumus-rumus, seolah mengawang jauh dan tidak bersinggungan dengan realitas kehidupan siswa.Namun ternyata pernyataan itu salah, karena matematika sangat dekat dengan kehidupan kita. “Mathematics is the key to opportunity.”

Matematika adalah kunci kearah peluang-peluang. Bagi seorang siswa keberhasilan mempelajarinya akan membuka pintu karir yang cemerlang. Bagi para warga negara, matematika akan menunjang pengambilan keputusan yang tepat. Bagi suatu negara, matematika akan menyiapkan warganya untuk bersaing dan berkompetisi di bidang ekonomi dan teknologi. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama karena dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. Sekaligus pada saat yang sama, kita akan mengamati keberdayaan matematika (power of mathematics) dan tentunya menumbuh kembangkan kemampuan learning to learn.

 Tentunya kemampuan bernalar yang dipunyai anak didik melalui proses belajar matematika itu akan meningkatkan pula kesiapannya untuk menjadi lifetime learner atau pemelajar sepanjang hayat. Dengan matematika ilmu mengalami perkembangan dari kualitatif ke kuantitatif, sehingga peran matematika sangat penting dalam perkembangan berbagai ilmu pengetahuan, karena matematika merupakan ilmu deduktif. Sekarang kita sudah tahukan apa itu matematika dan seberapa pentingnya buat kita. Nah harapan saya untuk dunia pendidikan diIndonesia saat ini adalah semoga pendidikan di Indonesia mampu dirasakan dan dinikmati oleh semua orang entah itu dari kalangan atas maupun kalangan bawah.

 Semoga Pemerintah Indonesia juga mampu menyediakan fasilitas yang baik untuk dunia pendidikan sehingga anak-anak yang tinggal di pelosok-pelosok daerah bias merasakan fasilitas pendidikan yang setara dengan anak-anak yang tinggal di kota-kota besar karena semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Selain itu semoga pendidikan matematika Indonesia dapat bersaing dengan Negara-negara luar yang telah sukses dalam berbagai olimpiade internasional.


sumber: www.kompasiana.com

Pentingnya Pendidikan Matematika

Posted by : Unknown
Rabu, 21 Desember 2016
2 Comments

- Copyright © Miku Techno - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -